Bukan Lagi “Belajar Matematika”, Tapi “Hidup dengan Matematika”
“Mama, kalau aku beli cilok 5 tusuk Rp5.000, terus kasih teman 2 tusuk, berapa yang harus aku minta balik biar adil?”
Pertanyaan anak kelas 3 SD di warung cilok itu sebenarnya sudah melatih penalaran matematis tingkat tinggi: pembagian, keadilan, dan negosiasi.
Permendikdasmen No. 10 Tahun 2025, Kepka BSKAP No. 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran, dan Panduan Pembelajaran dan Asesmen Revisi 2024 menegaskan:
Penalaran matematis bukan lagi hafalan rumus, tapi kemampuan menggunakan logika matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah Umum yang Terjadi
- Anak pintar hitung di buku, tapi bingung hitung uang jajan.
- Orang tua/guru: “Matematika kok susah, aku dulu juga benci.”
- Hasil: anak takut matematika seumur hidup.
Padahal otak anak usia 6–12 tahun sedang dalam puncak perkembangan logical reasoning (Piaget: tahap operasional konkret).
15 Aktivitas Harian Melatih Penalaran Matematis (Rumah & Sekolah)
| No | Aktivitas Harian | Usia | Konsep Penalaran Matematis yang Dilatih | Versi Orang Tua / Guru |
|---|---|---|---|---|
| 1 | Belanja di warung/pasar tradisional | 6–12 | Penjumlahan, pengurangan, pembagian, pembulatan | Tanya: “Kalau uang Rp20.000, mau beli apa saja?” |
| 2 | Membagi camilan untuk teman/keluarga | 5–10 | Pembagian adil, sisa pembagian, fraksi | “Kalau 10 kue untuk 3 orang, adilnya gimana?” |
| 3 | Mengukur tinggi tanaman tiap minggu | 7–12 | Pengukuran, grafik pertumbuhan, prediksi | Buat grafik di dinding kamar |
| 4 | Menghitung langkah dari rumah ke sekolah | 6–10 | Perkalian, satuan jarak, kecepatan rata-rata | “Kalau 1.200 langkah = 1 km, kita jalan berapa km ya?” |
| 5 | Membuat jadwal harian keluarga | 8–12 | Penjumlahan waktu, prioritas, optimasi | “Kalau tidur 8 jam + sekolah 6 jam, sisa berapa untuk main?” |
| 6 | Bermain ular tangga versi uang jajan | 6–10 | Peluang, strategi, penjumlahan mundur | Buat dadu sendiri dari kardus |
| 7 | Menimbang bahan masakan | 7–12 | Konversi satuan (gram-ke kg), perbandingan | “Kalau resep 500 g tepung untuk 4 orang, kalau 6 orang butuh berapa?” |
| 8 | Mengatur uang saku mingguan | 9–12 | Perencanaan, persentase tabungan | “30% untuk tabungan, 20% sedekah, sisanya untuk apa?” |
| 9 | Membuat pola batik sederhana | 6–12 | Pola berulang, simetri, transformasi geometri | Pakai kertas lipat + spidol |
| 10 | Menghitung luas kamar dengan langkah kaki | 8–12 | Luas, skala, estimasi | “1 langkah = 60 cm, kamar kita berapa meter persegi?” |
| 11 | Bermain “Tebak Harga” di supermarket | 7–12 | Estimasi, pembulatan, perbandingan harga | “Mana yang lebih murah: sabun A Rp12.500 atau B Rp13.000/2 pcs?” |
| 12 | Membuat peta rumah/kelas | 8–12 | Skala, arah mata angin, koordinat | “Kalau 1 cm di kertas = 1 meter, gambar tempat tidurmu di mana?” |
| 13 | Menghitung hemat listrik | 9–12 | Persentase penghematan, grafik bulanan | “Bulan lalu 450 kWh, bulan ini 400 kWh, hemat berapa persen?” |
| 14 | Membagi tugas rumah tangga | 7–12 | Pembagian kerja, waktu rata-rata | “Kalau 4 orang, masing-masing cuci piring berapa menit?” |
| 15 | Bermain “Toko Keluarga” | 5–10 | Penjumlahan, kembalian, diskon | Pakai uang mainan dari kertas |
Contoh Nyata yang Sudah Terjadi
Keluarga di Malang
Setiap Jumat malam main “Toko Keluarga”.
Anak kelas 4 jadi kasir, ayah pembeli, ibu pemilik toko.
Hasil:
- Anak bisa hitung kembalian Rp100.000 dalam 5 detik.
- Uang saku naik dari Rp50.000/minggu jadi Rp75.000 karena “terbukti pintar ngatur uang”.
SDN 1 Surakarta
Guru kelas 5 terapkan “Jurnal Matematika Harian”: anak tulis 1 kejadian matematis setiap hari.
Hasil:
- Nilai penalaran matematis naik 28 poin (dari asesmen BSKAP).
- Anak kelas 5 bisa bantu orang tua hitung untung-rugi jualan di pasar.
Sentuhan NLP & Neurosains
- Framing: Ganti “Matematika susah” → “Kita lagi main detektif angka hari ini!”
- Anchoring: Setiap anak berhasil hitung sendiri, tepuk tangan + bilang “Kamu jenius matematika keluarga!”
- Future Pacing: “Nanti besar, kamu bisa jadi bos karena pintar ngatur uang dan waktu.”
Ringkasan untuk Guru & Orang tua
| Kapan? | Aktivitas Pilihan | Durasi |
|---|---|---|
| Pagi | Hitung langkah ke sekolah | 10 menit |
| Siang/Sore | Belanja + hitung kembalian | 15 menit |
| Malam | Refleksi “Hari ini ketemu angka berapa saja?” | 5 menit |
Ajakan Refleksi Malam Ini
Malam ini, sebelum tidur, tanyakan satu pertanyaan pada anak Anda:
“Hari ini, kamu pakai matematika untuk apa saja ya?”
Dengarkan jawabannya.
Anda akan kaget betapa banyaknya —
dan betapa hebatnya anak Anda sebenarnya dalam berpikir matematis.
Karena penalaran matematis terbaik bukan lahir dari buku LKS,
melainkan dari kehidupan sehari-hari yang kita ubah menjadi petualangan angka bersama.