Pendahuluan: Asesmen yang Menggerakkan Pembelajaran
Dalam Kurikulum 2025, asesmen tidak lagi berfokus pada penentuan nilai akhir semata, melainkan sebagai alat penting untuk memperbaiki proses belajar murid (Asesmen for dan as Learning). Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) 2025 menekankan bahwa instrumen asesmen harus valid, terpercaya, dan relevan dengan Tujuan Pembelajaran (TP) yang telah ditetapkan dari Capaian Pembelajaran (CP).
Guru wajib memastikan bahwa setiap asesmen, baik formatif maupun sumatif, memiliki korelasi yang jelas dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang diampu.
1. Merancang Instrumen Asesmen Formatif: Fokus pada Umpan Balik
Asesmen formatif adalah jantung dari pembelajaran yang terdiferensiasi. Tujuannya adalah memberikan informasi cepat kepada guru dan murid tentang kemajuan belajar, tanpa perlu membebani hasil akhir rapor.
Prinsip Utama Formatif (Sesuai PPA 2025):
- Tidak Bersifat High-Stakes: Hasilnya tidak digunakan untuk penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.
- Dilakukan Kontinu: Terintegrasi dalam proses pembelajaran, sering kali tidak disadari oleh murid.
- Memuat Umpan Balik: Hasilnya harus segera ditindaklanjuti dengan umpan balik yang konstruktif.
Teknik dan Contoh Instrumen Formatif:
| Teknik Formatif | Contoh Instrumen dan Penerapan | Keterkaitan CP/TP |
| Observasi Partisipasi | Lembar observasi checklist saat diskusi kelompok, menilai indikator: Kolaborasi, Argumentasi, dan Sikap menghargai pendapat. | Mengukur TP yang berfokus pada keterampilan kolaborasi dan komunikasi (Dimensi Sikap/Keterampilan). |
| Exit Ticket | Kertas kecil di akhir sesi: “Sebutkan 3 hal terpenting yang Anda pelajari hari ini, dan 1 pertanyaan yang masih membingungkan Anda.” | Mengukur pemahaman konsep dasar (Dimensi Pengetahuan) dan kesulitan murid (diagnostik lanjutan). |
| Kuis Singkat (Asesmen Awal) | Tes singkat di awal materi (misalnya 5 soal isian/pilihan ganda) tanpa grading yang ketat. | Mengidentifikasi pengetahuan prasyarat yang dibutuhkan untuk memulai Modul Ajar baru. |
| Jurnal Belajar/Refleksi | Murid diminta menulis refleksi: “Saya merasa berhasil dalam…, Saya perlu bantuan dalam….” | Mengukur keterampilan metakognitif dan kemandirian murid (Dimensi Sikap). |
Kunci Validitas Formatif: Instrumen harus secara langsung menguji TP yang sedang dipelajari pada hari itu atau pekan tersebut. Jangan menguji TP yang belum diajarkan.
2. Menyusun Instrumen Asesmen Sumatif: Mengukur Ketercapaian Akhir
Asesmen sumatif dilaksanakan untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran (TP) secara keseluruhan, baik pada akhir lingkup materi (Sumatif Tengah/Akhir Lingkup Materi) atau di akhir fase. Hasilnya digunakan untuk pelaporan capaian akhir murid.
Prinsip Utama Sumatif (Sesuai PPA 2025):
- Mengukur Keseluruhan TP: Instrumen harus mewakili semua TP yang telah dipelajari dalam satu lingkup materi atau fase.
- Beragam: Tidak harus selalu tes tulis. Sumatif dapat berupa proyek, praktik, portofolio, atau tes lisan, disesuaikan dengan TP yang diukur.
Panduan Penyusunan Instrumen Sumatif:
| Jenis Instrumen | Fokus Pengukuran | Pedoman Validitas |
| Tes Tertulis (Pilihan Ganda/Uraian) | Mengukur Pengetahuan (Fakta, Konsep, Prosedur) dan Penalaran Kritis. | Susun kisi-kisi yang memetakan soal ke setiap TP yang ingin diuji. Pastikan proporsi soal sesuai dengan bobot materi. |
| Penilaian Kinerja/Praktik | Mengukur Keterampilan melakukan sesuatu (misalnya: praktik pidato, eksperimen, debat, presentasi). | Gunakan Rubrik yang jelas dan terukur, mencakup kriteria (misalnya: Kelancaran, Ketepatan Prosedur, Kedalaman Analisis). |
| Penugasan/Proyek | Mengukur integrasi Pengetahuan dan Keterampilan dalam menghasilkan produk atau solusi. | Gunakan rubrik holistik atau analitik, yang menilai proses (perencanaan, riset) dan produk akhir (kualitas, kreativitas). |
Penting: PPA 2025 mendorong guru untuk menggunakan Rubrik pada hampir semua jenis asesmen, baik formatif maupun sumatif, untuk memastikan objektivitas dan transparansi penilaian.
3. Proses Validasi Instrumen Asesmen
Agar instrumen Asesmen Anda valid (mengukur apa yang seharusnya diukur) dan terpercaya (konsisten), lakukan langkah-langkah berikut:
- Kesesuaian dengan CP/TP: Periksa ulang apakah setiap butir soal/tugas/indikator dalam rubrik benar-benar menguji kompetensi yang tertuang dalam TP dan CP. Jika TP adalah “Menganalisis sebab-akibat,” instrumen harus berupa analisis, bukan sekadar hafalan.
- Tingkat Kognitif (HOTS): Pastikan instrumen sumatif mencakup soal yang mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills – HOTS), sesuai dengan tuntutan SKL 2025.
- Keterbacaan dan Bahasa: Pastikan bahasa yang digunakan dalam instrumen jelas, tidak ambigu, dan sesuai dengan tingkat perkembangan (fase) murid.
Penutup: Asesmen yang Memberdayakan
Menyusun instrumen asesmen yang valid dan aplikatif adalah kompetensi kunci guru di Kurikulum 2025. Ingat, Asesmen formatif adalah Investasi, Asesmen sumatif adalah Evaluasi. Dengan fokus pada formatif yang berkualitas dan sumatif yang terukur, guru memastikan setiap murid mendapatkan peluang perbaikan dan mencapai Capaian Pembelajaran secara optimal.