Contoh SKP Guru IPA – Kepmendikdasmen Nomor 271/O/2025 menetapkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) guru IPA yang berorientasi pada hasil kerja kuantitatif, seperti peningkatan kemampuan saintifik siswa melalui eksperimen dan inkuiri, serta perilaku kerja yang mendukung transformasi pembelajaran sains bermutu. Contoh ini dirancang praktis untuk guru IPA SMP, dengan dialog bersama kepala sekolah sebagai Pejabat Penilai Kinerja (PPK), target realistis selaras rapor pendidikan, dan ilustrasi visual untuk inspirasi. Artikel ini membahas struktur, contoh lengkap, serta tips aplikasi efektif periode 2026.

Apa Komponen Utama SKP Guru IPA Sesuai Pedoman Terbaru?
SKP guru IPA fokus pada output/outcome pembelajaran sains, seperti penguasaan konsep melalui praktikum laboratorium dan alat peraga.
Bagaimana Struktur Hasil Kerja untuk Guru IPA?
Hasil kerja mencakup elemen kuantitatif terukur:
- Rencana Hasil Kerja PPK yang Diintervensi: Prioritas sekolah, misalnya peningkatan literasi sains.
- Rencana Hasil Kerja Individu: Output (modul praktikum) dan outcome (capaian siswa).
- Aspek: Kuantitas, kualitas, waktu.
- Indikator dan Target: Ukuran tahunan spesifik.
Contoh tabel hasil kerja praktis untuk guru IPA SMP kelas IX:
| No | Rencana Hasil Kerja | Aspek | Indikator Kinerja Individu | Target (Tahun 2026) |
|---|---|---|---|---|
| 1 | Melaksanakan pembelajaran IPA berbasis eksperimen dan inkuiri | Kuantitas | Jumlah praktikum laboratorium efektif | 20 sesi x 2 jam/sesi |
| Kualitas | Persentase siswa aktif dalam eksperimen | 95% | ||
| Waktu | Ketepatan penyusunan modul praktikum dan RPP | 100% sesuai jadwal | ||
| 2 | Meningkatkan penguasaan konsep sains dan keterampilan proses | Kuantitas | Jumlah siswa mencapai KKM pada topik fisika/kimia | 90% siswa |
| Kualitas | Peningkatan skor asesmen sains nasional | +12 poin dari baseline rapor |
Bagaimana Ekspektasi Perilaku Kerja?
Perilaku kerja berdasarkan 7 aspek ASN, adaptasi konteks IPA:
- Berorientasi Layanan: Memberikan remedial bagi siswa kesulitan konsep energi.
- Kompeten dan Adaptif: Menggunakan alat digital sains (PhET simulation) dalam 85% pembelajaran.
- Kolaboratif: Berpartisipasi MGMP IPA minimal 8 kali, berbagi modul eksperimen.
- Akuntabel: Dokumentasi hasil praktikum akurat dan tepat waktu.
Bagaimana Langkah Praktis Menyusun SKP Guru IPA?
Proses penyusunan melalui dialog kinerja, paling lambat 31 Januari setiap tahun.
Apa Tahapan yang Direkomendasikan?
- Pra-Perencanaan: Mutakhirkan data di sistem Kemendikdasmen.
- Dialog Kinerja: Align dengan rapor pendidikan (fokus literasi sains rendah).
- Susun Target SMART: Integrasikan praktikum, seperti eksperimen gaya dan gerak.
- Pendokumentasian: Bukti foto/video praktikum sepanjang tahun.
- Penetapan: PPK menetapkan setelah klarifikasi.
Contoh kalimat rencana: “Melaksanakan pembelajaran IPA yang meningkatkan keterampilan saintifik siswa hingga 90% melalui 20 praktikum berbasis inkuiri.”
Apa Implikasi SKP bagi Pengembangan Guru IPA?
SKP unggul mendukung predikat tinggi, konversi angka kredit, dan prioritas diklat sains, berkontribusi pada outcome nasional.
Bagaimana Mengoptimalkan di Praktik?
- Contoh Sukses: Guru dengan fokus eksperimen capai outcome tinggi, dapat apresiasi dan penugasan inovatif.
- Tantangan: Sesuaikan target dengan fasilitas lab; hindari over-target.
- Manfaat: Tingkatkan motivasi via umpan balik PPK, wujudkan pembelajaran sains interaktif.
Pedoman ini menjadikan SKP sebagai alat pengembangan kinerja guru IPA, mendukung pendidikan sains bermutu untuk semua.
Segera dialog dengan kepala sekolah, akses platform pengelolaan kinerja Kemendikdasmen, dan adaptasi contoh ini ke konteks sekolah Anda untuk SKP 2026 optimal. Konsultasi tim kinerja untuk validasi target eksperimen.
