Pengantar: Dari “Bingung Mulai dari Mana” ke “Sudah Bisa Jalan Hari Ini”

Banyak guru madrasah yang sudah membaca KMA 1503/2025, Kepdirjen 6077/2025, dan selusin regulasi baru bertanya: “Bagus sekali di atas kertas, tapi saya mulai dari mana di kelas yang sudah penuh sesak ini?”
Artikel ini hadir untuk menjawab pertanyaan itu. Kami tidak akan mengulang teori panjang. Kami akan memberikan strategi praktis, urutan kerja, contoh dokumen mini, dan jadwal mingguan yang bisa langsung Anda fotokopi atau ketik ulang untuk semester ini.

Semua strategi berikut sudah disesuaikan dengan regulasi nasional 2025 (Permendikdasmen 10, 12, 13 Tahun 2025; Kepka BSKAP 046/H/KR/2025; Panduan Pembelajaran dan Asesmen Revisi 2025; Panduan Kokurikuler 2025; Panduan STEM 2025) dan regulasi madrasah (KMA 1503/2025 dan Kurikulum Berbasis Cinta).

6 Strategi Inti yang Bisa Langsung Dipraktikkan

1. Mulai Tahun dengan Tes Kemampuan Awal (TKA) + Refleksi Cinta

Waktu: Pekan 1–2 tahun pelajaran
Dasar hukum: Kepmendikdasmen 95/M/2025 + Panduan Kurikulum Berbasis Cinta
Cara praktis:

  • Gunakan instrumen TKA resmi atau versi sederhana 40 soal (20 akademik + 20 pertanyaan refleksi: “Apa yang paling kamu cintai dari madrasah ini?”)
  • Hasilnya jadi dua kelompok data:
    a. Peta kesiapan akademik (untuk diferensiasi)
    b. Peta minat & emosi murid (untuk personalisasi berbasis cinta)

2. Buat Satu Modul Proyek Terintegrasi untuk Satu Semester (bukan 10 modul kecil)

Dasar hukum: Panduan Kokurikuler 2025 + Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025
Contoh nyata MTs Kelas 8 Semester 2
Judul proyek: “Madrasahku Surgaku: Merancang Lingkungan Belajar yang Penuh Cinta”
Durasi: 14 minggu (2 jam/minggu kokurikuler + terintegrasi IPA, PAI, PPKn, Seni)
CP yang tercapai (minimal 12 CP dari 4 mata pelajaran)

  • IPA: Energi terbarukan, daur ulang
  • PAI: Khalifah fil ardhi, rahmatan lil ‘alamin
  • PPKn: Tanggung jawab warga negara terhadap lingkungan
  • Seni Budaya: Ekspresi cinta melalui mural & lagu
    Hasil akhir: Taman madrasah baru + video dokumenter + buku refleksi “Cinta Madrasahku”

3. Gunakan Satu Rencana Pembelajaran (RP) Hybrid untuk Intrakurikuler + Kokurikuler

Tidak perlu RP terpisah lagi. Contoh format mini (1 halaman saja):

MingguTujuan Pembelajaran (CP)Kegiatan Intrakurikuler (60 menit)Kegiatan Kokurikuler/Proyek (60–90 menit)Asesmen
1–2Mendiagnosis & membangun rasa memilikiDiskusi ayat cinta lingkunganSurvei sampah madrasah + jurnal “Apa yang aku cintai di madrasah ini?”Observasi + jurnal
3–6Memahami energi alternatifTeori panel surya & komposRancang panel surya dari botol bekas + buat komposPortofolio proses
7–12Aplikasi & kampanyePresentasi teoriKampanye hemat energi + mural “Cinta Bumi”Produk + rubrik kolaborasi
13–14Refleksi akhirUlangan harian ringanPresentasi akhir + doa bersamaRefleksi tertulis + video

4. Terapkan Asesmen 70 % Formatif – 30 % Sumatif (sudah sesuai Standar Penilaian 2022 yang masih berlaku)

Contoh rubrik sederhana 4 level (cocok untuk proyek):

IndikatorLevel 4 (Sangat Baik)Level 3 (Baik)Level 2 (Cukup)Level 1 (Perlu Bimbingan)
Konten pengetahuanSangat akurat & mendalamAkuratAda kesalahan kecilBanyak salah
Kolaborasi & gotong royongSelalu inisiatif membantuMembantu jika dimintaKadang pasifSering mengganggu
Sikap cinta & harmoniSelalu menunjukkan kasih sayangKadang-kadangJarangTidak terlihat

5. Libatkan Orang Tua dengan Satu Lembar Refleksi Mingguan

Kirim setiap Jumat via WhatsApp grup kelas:
“Lembar Cinta Madrasah – Minggu ke-8”
Pertanyaan untuk orang tua & anak (dijawab bersama):

  1. Apa satu hal yang anak ceritakan tentang proyek minggu ini?
  2. Bagaimana kita bisa menunjukkan cinta yang sama di rumah?
  3. Doa apa yang kita panjatkan bersama untuk madrasah?

6. Refleksi Guru Setiap Dua Minggu (15 menit saja)

Gunakan format 3 pertanyaan:

  1. Apa yang sudah berjalan baik dengan pendekatan cinta & proyek?
  2. Apa yang masih terasa berat bagi saya sebagai guru?
  3. Langkah kecil apa yang akan saya coba dua minggu ke depan?

Checklist “Siap Implementasi Besok” (centang saja)

  • [ ] Sudah cetak/minta TKA sederhana (atau pakai Google Form)
  • [ ] Sudah pilih 1 judul proyek besar semester ini
  • [ ] Sudah buat 1 RP hybrid (intrakurikuler + kokurikuler)
  • [ ] Sudah siapkan rubrik asesmen 4 level
  • [ ] Sudah buat grup WA khusus “Cinta Madrasah – Orang Tua Kelas 8A”
  • [ ] Sudah jadwalkan refleksi guru setiap Jumat sore 15 menit

Contoh Nyata dari MTs di Bandung (Semester Genap 2024/2025 – sudah jalan)

Guru PAI & IPA kelas 8 menggabungkan proyek “Panel Suraya Cinta”
Hasil akhir:

  • 12 panel surya dari botol bekas menerangi musala madrasah
  • Penghematan listrik 42 %
  • 94 % murid menulis di jurnal: “Saya baru sadar mencintai bumi itu bagian dari mencintai Allah”
  • Tidak ada murid yang nilai IPA atau PAI-nya di bawah KKM
  • Kepala madrasah hanya menandatangani 1 modul proyek, bukan 10 RP terpisah

Penutup: Anda Tidak Sendiri

Implementasi Kurikulum Madrasah 2025 bukan lomba sempurna, tapi langkah kecil yang konsisten. Mulailah dengan satu proyek, satu rubrik, satu refleksi mingguan. Ketika murid pulang ke rumah sambil bercerita “Bu, hari ini kami membuat lampu tenaga matahari karena Allah menyayangi bumi”, saat itulah Anda tahu: strategi ini berhasil.

Besok Senin, cukup lakukan satu hal: umumkan judul proyek semester ini di kelas dan minta murid menuliskan satu kalimat “Saya mencintai madrasah ini karena…”.
Itu sudah cukup untuk memulai revolusi kecil yang penuh cinta.

Selamat mencoba, Guru Hebat Madrasah Indonesia.
Anak-anak kita menunggu langkah pertama Anda.