Bayangkan seorang anak kelas 3 SD mengangkat tangan dengan ragu:
“Bu, kenapa daun ini kalau diremas baunya beda-beda?”
Guru tersenyum, bukan langsung menjawab, tapi balik bertanya:
“Menurutmu kenapa ya? Mau kita cari tahu bareng?”
Dalam 10 detik itu, budaya inquiry lahir.
Anak belajar bahwa pertanyaan lebih berharga daripada jawaban instan.
Itulah inti pendekatan inquiry yang menjadi tulang punggung Panduan STEM Nasional 2025, Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025, dan Panduan Pembelajaran & Asesmen Revisi 2024.
Masalah Umum yang Sering Terjadi
- Anak takut salah → diam saja.
- Guru kehabisan waktu → langsung kasih jawaban.
- Orang tua di rumah: “Sudahlah, nanti tanya guru di sekolah.”
- Hasilnya: anak pintar hafalan, tapi tidak berani bertanya dan berpikir.
Padahal inquiry adalah cara alami anak belajar sejak bayi: jatuh → bangun lagi → jatuh lagi → akhirnya bisa jalan.
Inti Inquiry Menurut Kebijakan & Sains Belajar
Panduan STEM Nasional 2025 menyatakan bahwa inquiry adalah karakteristik nomor 1 pembelajaran STEM.
Inquiry + Problem-Based Learning = otak anak mengeluarkan dopamin (hormon senang) setiap kali menemukan jawaban sendiri (neurosains Harvard, 2023).
Ini selaras dengan:
- Permendikdasmen No. 10 Tahun 2025 → lulusan harus bernalar kritis dan kreatif.
- Panduan Kokurikuler 2025 → proyek mingguan wajib dimulai dari pertanyaan anak.
- 8 Dimensi Profil Pelajar Pancasila → inquiry melatih beriman (kagum pada ciptaan Tuhan), bernalar kritis, kreatif, mandiri, dan gotong royong.
7 Langkah Konkret Membangun Budaya Inquiry (Versi Guru & Orang Tua)
Versi Guru di Kelas (Mulai Besok Pagi)
- Pasang Papan “Pertanyaan Hari Ini”
Tempel kertas besar di depan kelas. Setiap anak wajib tulis minimal 1 pertanyaan per hari (boleh anonim). Pilih 3 terbaik untuk dibahas Jumat. - Ganti “Salah” jadi “Data Baru”
Setiap jawaban anak yang keliru, tepuk tangan + bilang: “Wah, ini data baru yang luar biasa!” - Gunakan 5 Pertanyaan Ajaib (setiap akhir pelajaran)
- Apa yang sudah kamu ketahui?
- Apa yang ingin kamu ketahui?
- Bagaimana caranya kita cari tahu?
- Apa yang kamu temukan?
- Apa pertanyaan baru yang muncul?
- Mini Inquiry 10 Menit
Tiap Senin pagi: bawa 1 benda random (batu, daun, botol bekas). Anak boleh pegang, amati, lalu tulis 5 pertanyaan. - Klub “Pertanyaan Terbodoh” (Kokurikuler Jumat)
Anak presentasikan pertanyaan “paling bodoh” mereka. Hadiah untuk yang paling kreatif bertanya.
Versi Orang Tua di Rumah (15 Menit Sehari)
- Aturan Emas Makan Malam: 1 Pertanyaan 1 Jawaban Sendiri
Tiap malam, setiap anggota keluarga ajukan 1 pertanyaan. Yang lain boleh bantu cari tahu, tapi pemilik pertanyaan yang menyimpulkan. - Kotak Misteri
Siapkan kardus kecil. Masukkan 1 benda acak setiap hari (kunci, daun kering, batu). Anak boleh buka, amati, lalu tulis/tebak di kertas. - Ganti “Nanti Google” jadi “Kita Cari Bareng”
Saat anak tanya “Kenapa langit biru?”, jawab: “Wah, pertanyaan bagus! Mau kita cari tahu pakai cermin + senter sekarang?”
Contoh Nyata di Lapangan
SDN di Semarang
Guru pasang “Papan Pertanyaan Hari Ini”.
Minggu pertama: hanya 5 pertanyaan.
Bulan ketiga: 87 pertanyaan per hari!
Hasil: anak kelas 6 menang lomba nasional karena pertanyaan “Bagaimana cara membuat lampu dari lemon?” → jadi proyek juara.
Di rumah, Bu Rina (Jakarta) terapkan “Aturan Emas Makan Malam”.
Anaknya (kelas 4) yang dulu pendiam, sekarang tiap malam bertanya: “Ma, kenapa es batu meleleh lebih cepat di gelas plastik daripada gelas kaca?”
Screen time berkurang 2 jam/hari, diganti eksperimen dapur.
Sentuhan NLP, Neurosains & Kesadaran Spiritual
- Framing: Ganti “Jangan tanya macam-macam” → “Pertanyaanmu adalah tanda kamu anak pintar!”
- Anchoring: Setiap anak berani bertanya, tepuk tangan + bilang “Kamu hebat karena berani penasaran!”
- Future Pacing: “Bayangkan 10 tahun lagi, pertanyaan-pertanyaanmu ini jadi penemuan yang membantu banyak orang.”
- Spiritual: Ajak anak kagum: “Lihat betapa hebatnya Tuhan menciptakan dunia penuh misteri untuk kita telusuri.”
Ringkasan Poin Penting
| Langkah | Di Sekolah | Di Rumah |
|---|---|---|
| 1 | Papan Pertanyaan Hari Ini | Aturan Emas Makan Malam |
| 2 | Ganti “salah” jadi “data baru” | Kotak Misteri |
| 3 | 5 Pertanyaan Ajaib | “Kita Cari Bareng” |
| 4 | Mini Inquiry 10 Menit | — |
| 5 | Klub Pertanyaan Terbodoh | — |
Ajakan Refleksi untuk Anda
Malam ini, sebelum tidur, ingat-ingat:
Kapan terakhir kali Anda membiarkan anak/murid menjawab pertanyaannya sendiri, meski jawabannya salah?
Besok pagi, coba satu langkah saja dari tabel di atas.
Lihat bagaimana mata anak-anak berbinar ketika mereka sadar:
“Dunia ini penuh rahasia, dan aku boleh mencari tahu sendiri.”
Karena sekolah dan rumah yang penuh inquiry bukan hanya mencerdaskan anak,
melainkan mengembalikan hak alami mereka:
hak untuk bertanya-tanya seperti yang Tuhan ciptakan sejak lahir.