Dari “Sama Rata” Menjadi “Sama Adil”
Bayangkan akhir semester ini Anda membuka rapor:
Ada anak yang menjawab tugas dengan komik warna-warni, ada yang merekam podcast, ada yang membuat video stop-motion, ada yang menjawab lisan sambil berdiri, ada yang hanya menggambar karena belum bisa menulis lancar.
Semua tugas berbeda bentuknya, tapi Anda tahu pasti: mereka semua sudah mencapai Capaian Pembelajaran yang sama.
Pertanyaan yang sering membuat guru dan orang tua gelisah:
“Bagaimana saya menilai ini secara adil? Rubriknya apa? Nilainya tetap 0–100 atau bagaimana?”
Jawabannya ada di Panduan Pembelajaran & Asesmen Edisi Revisi 2024 dan Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025:
Penilaian harus mengukur pencapaian Capaian Pembelajaran, bukan bentuk produknya.
Masalah Umum yang Membuat Kita Takut Menilai Terpersonalisasi
- “Kalau anak ABK jawab lewat gambar, kok dapat nilai 90? Tidak adil!”
- “Saya takut orang tua protes kalau nilai anaknya beda cara tapi sama nilainya.”
- “Rubrik satu untuk semua = anak lambat selalu rendah, anak cepat selalu tinggi.”
- “Saya bingung membuat 40 rubrik berbeda.”
Apa Kata Kebijikan & Panduan Resmi 2024–2025?
- Panduan Pembelajaran & Asesmen Edisi Revisi 2024 (hal. 87–102):
“Penilaian dalam pembelajaran terdiferensiasi menggunakan rubrik yang berfokus pada kriteria pencapaian CP, bukan media atau bentuk produk.” - Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025:
“Asesmen dapat berbentuk portofolio, observasi, produk kreatif, presentasi lisan, proyek, atau kombinasi sesuai kebutuhan murid.” - Keputusan Kepala BSKAP 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran:
CP tetap satu untuk semua murid, jalur dan bukti pencapaian boleh berbeda.
Rubrik Ajaib “Satu CP – Banyak Bukti” (Langsung Bisa Dipakai Besok!)
Contoh Tema: Kelas 5 – CP “Menjelaskan pecahan senilai dan tidak senilai”
| Kriteria Pencapaian CP (sama untuk semua) | Skor 4 (Sangat Baik) | Skor 3 (Baik) | Skor 2 (Cukup) | Skor 1 (Perlu Bimbingan) |
|---|---|---|---|---|
| 1. Dapat menjelaskan pengertian pecahan senilai | Jelaskan lengkap + contoh sendiri | Jelaskan lengkap | Jelaskan sebagian | Hanya mengulang kata guru |
| 2. Dapat memberi contoh pecahan senilai & tidak senilai | >5 contoh benar + kreatif | 3–5 contoh benar | 1–2 contoh benar | Tidak ada contoh |
| 3. Dapat membandingkan 2 pecahan dengan benar | Selalu benar + alasan lengkap | Benar + alasan sederhana | Benar tapi alasan kurang | Salah atau tidak menjawab |
Bentuk bukti yang diterima (semua sama nilainya kalau memenuhi kriteria):
- Tulis esai
- Gambar komik
- Rekam voice note
- Buat video pendek
- Drama 2 menit
- Poster + presentasi lisan
- Model pizza dari kertas
- Jawab sambil berdiri atau memegang benda
6 Cara Praktis Menilai di Kelas Besar & Rumah (Tanpa Tambah Beban)
| Cara Penilaian | Waktu yang Dibutuhkan | Cocok untuk Kelas Besar? | Contoh Penggunaan |
|---|---|---|---|
| 1. Rubrik CP-Centered | 5 menit persiapan | Ya | Satu rubrik untuk satu CP, semua produk dicek dengan rubrik itu |
| 2. Checklist Observasi | 3 menit per anak | Ya | Guru jalan keliling sambil centang “bisa/tidak” |
| 3. Portofolio Digital | 0 menit ekstra | Ya | Folder Google Drive/WA per anak |
| 4. Peer Assessment | 10 menit | Ya | Anak saling nilai teman dengan rubrik sederhana |
| 5. Self Assessment | 5 menit | Ya | Anak centang sendiri “Saya sudah bisa…” |
| 6. Konferensi 2 Menit | 2 menit per anak | Ya (dilakukan bergilir) | Guru duduk sebentar dengan anak, tanya “Ceritain dong yang kamu buat” |
Contoh Nyata yang Sudah Berhasil
Bu Rina (SDN di Malang, 40 siswa):
- Tema “Siklus Air” → anak bebas pilih produk (poster, lagu, drama, model botol).
- Penilaian pakai satu rubrik CP-centered.
Hasil: - Anak disleksia gambar komik → nilai 92
- Anak ADHD buat drama → nilai 95
- Anak berbakat bikin video stop-motion → nilai 94
Orang tua malah datang bilang: “Bu, anak saya akhirnya bangga sama tugasnya!”
Bagian NLP, Neurosains & Kesadaran Spiritual-Modern
- Framing: ganti “Saya harus nilai 40 produk berbeda” → “Saya cukup nilai 4–5 kriteria CP yang sama.”
- Anchoring: setiap anak mendapat nilai baik, beri stiker + kata “Kerja cerdas cara kamu!” → otak anak mengaitkan usaha unik = penghargaan.
- Future pacing: “Nanti di dunia kerja, atasanmu akan menghargai hasil, bukan cara yang sama dengan orang lain.”
- Spiritual-modern: menilai terpersonalisasi adalah bentuk keadilan Ilahi — kita menilai amanah Allah sesuai potensi yang Dia berikan, bukan sesuai standar manusia semata.
Ringkasan Poin Penting
- Nilai berdasarkan CP, bukan bentuk produk.
- Satu rubrik CP-centered = cukup untuk semua produk berbeda.
- Mulai besok: buat satu rubrik sederhana dengan 3–4 kriteria saja.
- Anak yang dinilai adil akan belajar dua kali lebih giat.
Ajakan Refleksi
Malam ini, ambil satu tugas minggu depan.
Buat rubrik sederhana dengan 3 kriteria CP saja.
Tulis di bawahnya:
“Bentuk bukti apa pun boleh: tulis, gambar, rekam, drama, model…”
Besok, beri ke anak-anak.
Lihat mata mereka berbinar karena akhirnya mereka dinilai sebagai “diri mereka sendiri”.
Karena pada akhirnya,
penilaian yang terpersonalisasi bukan tentang angka di rapor —
itu tentang memberi tahu anak:
“Cara unikmu berharga. Hasil kerjamu diakui. Kamu sudah cukup apa adanya.”
Salam penuh keadilan dari sesama penilai hati anak,
Kita sedang membesarkan generasi yang percaya diri karena pernah dinilai dengan cinta. ♡