Bayangkan anak Anda pulang sekolah dengan mata berbinar: “Bu, semester ini aku boleh pilih proyek tentang batik atau bikin sabun dari minyak jelantah!” Bukan lagi ekstrakurikuler “ikut-ikutan”, tapi tema kokurikuler pilihan yang membuat anak menunggu hari Senin. Inilah terobosan terbesar Panduan Kokurikuler 2025 yang dikeluarkan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan.

Masalah Umum Sebelum 2025

Apa Itu “Tema” dalam Kokurikuler dan Mengapa Jadi Muatan Utama?

Panduan Kokurikuler 2025 menetapkan 4 tema besar wajib yang menjadi “pintu masuk” semua proyek kokurikuler:

Anak boleh memilih minimal 1 tema per semester, bahkan menggabungkan 2–3 tema. Guru/orang tua hanya mendampingi, bukan menentukan.

Strategi Praktis yang Bisa Langsung Anda Terapkan

Untuk Guru

Untuk Orang Tua

Contoh Nyata yang Sudah Berjalan (Bisa Anda Tiru Besok!)

Sudut Pandang Neurosains, Psikologi, dan Spiritual-Modern

Ringkasan Poin Penting

Ajakan Refleksi Malam Ini

Sebelum tidur, tanyakan pada diri sendiri (atau pada anak Anda):
“Tema mana dari keempatnya yang paling membuat hatiku bergetar?
Besok aku akan mulai satu langkah kecil di tema itu.”

Karena ketika anak belajar dari tema yang ia cintai,
ia tidak lagi “harus belajar”, tapi tidak bisa berhenti belajar.

Satu tema yang dipilih dengan hati,
akan mengubah satu generasi.
Mulai dari pilihan anak Anda, mulai semester ini.