Diva Pendidikan – Tema “Lingkunganku Sehat, Aku Kuat” dalam kokurikuler fase dasar (SD) dirancang untuk menguatkan dimensi kesehatan, penalaran kritis, dan kolaborasi, sesuai Panduan Kokurikuler 2025 yang selaras dengan Permendikdasmen No 13 Tahun 2025. Contoh ini mengintegrasikan lintas disiplin ilmu seperti IPAS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya, memungkinkan murid mengamati lingkungan, mengolah data, dan menciptakan kampanye kreatif. Artikel ini menyajikan tujuan, langkah pelaksanaan, asesmen, serta adaptasi untuk madrasah berdasarkan KMA 1503 Tahun 2025, agar guru dan siswa dapat menerapkannya secara langsung.

Contoh Kokurikuler 2025

Apa Tujuan Utama Tema ‘Lingkunganku Sehat’ di Fase Dasar?

Tujuan pembelajaran kokurikuler ini berfokus pada pencapaian kompetensi holistik, menggabungkan delapan dimensi profil lulusan sebagaimana diatur dalam Kepka BSKAP Nomor 046 Tahun 2025.

Rumusan Tujuan Berdasarkan Regulasi

  • Identifikasi dan Analisis: Murid mampu mengidentifikasi kondisi lingkungan sekitar, seperti jenis sampah dan dampaknya terhadap kesehatan, selaras dengan Standar Proses Pendidikan (Permendikbudristek No 16 Tahun 2022).
  • Kreativitas dan Komunikasi: Murid menyampaikan pesan ajakan hidup bersih secara kreatif, seperti melalui poster, untuk mengembangkan penalaran kritis dan kolaborasi.
  • Integrasi Nilai Kebhinekaan: Di madrasah, tema ini diperkaya dengan Kurikulum Berbasis Cinta (Kepdirjenpendis No 6077 Tahun 2025), menekankan kepedulian lingkungan sebagai bentuk syukur dan harmoni sosial.

Bagaimana Langkah Pelaksanaan Tema Ini di Kelas SD?

Pelaksanaan mengadopsi pendekatan proyek berbasis lintas disiplin, dengan alokasi waktu 180-216 JP/tahun untuk fase dasar, sesuai Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025.

Tahapan Persiapan dan Integrasi Mata Pelajaran

  1. Observasi Lingkungan (IPAS): Murid diajak mengamati sekitar rumah atau sekolah, mengidentifikasi sampah organik/non-organik, dan mencatat pengaruh terhadap kesehatan (misalnya, genangan air sebagai sarang nyamuk).
  2. Pengolahan Data (Matematika): Hasil observasi diolah menjadi tabel sederhana atau grafik batang, membantu murid memahami pola masalah secara kuantitatif.
  3. Pembuatan Narasi (Bahasa Indonesia): Murid menyusun laporan singkat atau slogan kampanye, seperti “Lingkungan Bersih, Tubuh Sehat”.
  4. Desain Kreatif (Seni dan Budaya): Buat poster atau brosur dengan ilustrasi menarik, menggunakan bahan daur ulang untuk menekankan nilai lingkungan.
  5. Presentasi dan Aksi Nyata: Murid presentasikan hasil di kelas, diikuti gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

Adaptasi untuk Madrasah dan Konteks Lokal

  • Integrasikan nilai keagamaan dari KMA 1503 Tahun 2025, seperti diskusi ayat Al-Quran tentang menjaga kebersihan (misalnya, QS. Al-Baqarah: 222).
  • Libatkan orang tua dan masyarakat untuk kemitraan, sesuai best practice Panduan Kokurikuler halaman 29-34.

Apa Strategi Asesmen dan Evaluasi untuk Tema Ini?

Asesmen bersifat formatif dan sumatif, mengacu Permendikbudristek No 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian, untuk mengukur pencapaian dimensi profil lulusan.

Teknik Asesmen Praktis

  • Formatif: Observasi selama observasi lingkungan (checklist: apakah murid aktif bertanya?) dan jurnal refleksi harian.
  • Sumatif: Rubrik penilaian poster (skala 1-4 untuk kreativitas, kejelasan pesan, dan kolaborasi kelompok).
  • Laporan Integrasi: Deskripsi dalam rapor, seperti “Murid menunjukkan penalaran kritis tinggi dalam menganalisis masalah sampah”.

Bagaimana Contoh Konkret dari Best Practice?

Di satu SD contoh, murid kelas IV mengamati sungai sekolah, menemukan 70% sampah plastik, lalu buat poster “Ayo Daur Ulang!” yang dipamerkan di acara sekolah, menghasilkan pengurangan sampah 20% dalam sebulan.

Tantangan dan Solusi Umum

  • Tantangan: Keterbatasan waktu – solusi: integrasikan dengan intrakurikuler.
  • Tantangan: Sumber daya – solusi: gunakan bahan lokal dan mitra Dinas Kesehatan.

Kesimpulan

Tema “Lingkunganku Sehat, Aku Kuat” dalam kokurikuler fase dasar menyatukan teori regulasi pendidikan dengan praktik nyata, memperkuat kesehatan dan penalaran murid secara inklusif, termasuk di madrasah melalui nilai cinta. Implikasi luasnya menciptakan generasi sadar lingkungan, selaras visi Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Contoh Pelaksanaan Kokurikuler per Tema Kurikulum 2025

Guru SD dan madrasah dapat menerapkan tema ini di kelas Anda mulai semester ini; adaptasikan dengan regulasi lokal dan bagikan pengalaman di forum pendidik untuk kolaborasi nasional.