Diva Pendidikan – Karakteristik kokurikuler menekankan fleksibilitas dan kebermaknaan, dengan pelaksanaan yang disesuaikan konteks satuan pendidikan untuk memperkuat delapan dimensi profil lulusan secara otentik, sesuai Panduan Kokurikuler 2025 BSKAP. Dalam Kurikulum Merdeka, karakteristik ini memastikan kegiatan kokurikuler menjadi ruang belajar yang berkesadaran, bermakna, serta menggembirakan di jenjang PAUD hingga menengah. Artikel ini menguraikan kriteria utama, bentuk pelaksanaan, serta strategi aplikatifnya, untuk inspirasi pendidik dan satuan pendidikan nasional.

Apa Kriteria Utama yang Mendefinisikan Karakteristik Kokurikuler?

Panduan 2025 menetapkan bahwa kokurikuler bersifat fleksibel dalam muatan, kegiatan, dan waktu, serta kontekstual sesuai kebutuhan murid dan nilai satuan pendidikan.

Elemen Fleksibilitas dan Kebermaknaan

Karakteristik kokurikuler mencakup beberapa kriteria esensial untuk memastikan relevansi dan dampak:

  • Memperkuat satu atau lebih delapan dimensi profil lulusan, seperti kewargaan melalui kegiatan lingkungan atau kolaborasi dalam proyek kelompok.
  • Mengembangkan tema yang relevan dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid, menggunakan potensi lokal sebagai titik tolak.
  • Mengelola alokasi waktu secara fleksibel sesuai struktur kurikulum, tanpa mengganggu intrakurikuler utama.
  • Merancang rangkaian kegiatan terencana, termasuk tujuan jelas, langkah pelaksanaan, dan asesmen untuk refleksi.

Kegiatan ini sering melibatkan aktivitas kolaboratif seperti menanam tanaman, yang memperkuat dimensi kesehatan dan kewargaan.

Bagaimana Bentuk Pelaksanaan Kokurikuler Mencerminkan Karakteristik Fleksibel?

Pelaksanaan kokurikuler tidak kaku, melainkan adaptif terhadap kekhasan satuan pendidikan, dengan tiga bentuk utama yang direkomendasikan dalam panduan.

Tiga Bentuk Utama Kokurikuler

Bentuk pelaksanaan dirancang untuk mendorong eksplorasi bebas dan pengalaman bermakna:

  • Pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu — Mengintegrasikan berbagai mata pelajaran untuk menyelesaikan isu nyata, seperti proyek tematik yang melibatkan sains dan seni.
  • Gerakan 7 (tujuh) kebiasaan anak Indonesia hebat — Membangu kebiasaan positif seperti kemandirian dan kolaborasi melalui aktivitas rutin.
  • Cara lainnya — Disesuaikan dengan kurikulum satuan pendidikan atau kebijakan pemerintah, termasuk kemitraan dengan masyarakat.

Contoh praktis mencakup proyek fleksibel di sekolah, seperti eksperimen sains atau kegiatan budaya yang disesuaikan jenjang murid.

Bagaimana Satuan Pendidikan Menerapkan Karakteristik Ini Secara Aplikatif?

Karakteristik fleksibel memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk merancang kegiatan yang otentik dan relevan.

Langkah Strategis Implementasi

Untuk mengaplikasikan karakteristik ini, satuan pendidikan dapat mengikuti pendekatan berikut:

  • Identifikasi dimensi profil lulusan prioritas berdasarkan analisis kebutuhan murid dan lingkungan.
  • Libatkan orang tua, masyarakat, atau dunia kerja dalam perancangan untuk pengayaan konteks nyata.
  • Rancang kegiatan eksperiensial yang menyenangkan, seperti proyek lintas disiplin dengan waktu fleksibel.
  • Gunakan asesmen formatif untuk memastikan kegiatan memberikan pengalaman bermakna dan tercapainya kompetensi.

Pendekatan ini menjadikan kokurikuler sebagai ruang tumbuh yang mendukung pembelajaran mendalam.

Kesimpulan

Karakteristik kokurikuler dalam Panduan 2025 menonjolkan fleksibilitas dan kebermaknaan melalui kriteria penguatan dimensi profil lulusan, tema kontekstual, serta bentuk pelaksanaan adaptif, memastikan kegiatan menjadi inspirasi bagi pengembangan murid secara holistik. Sintesis ini menghubungkan regulasi dengan praktik, mendukung transformasi satuan pendidikan menjadi ekosistem belajar yang otentik dan memberdayakan dalam Kurikulum Merdeka.

Untuk pendalaman komprehensif, eksplorasi artikel “Makna dan Urgensi Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka 2025” atau artikel terkait Pentingnya Kokurikuler untuk Pembentukan Karakter Murid, dan terapkan karakteristik ini di satuan pendidikan Anda guna memperkaya pengalaman belajar murid.